Dewasa ini, pemerintah reus mendorong pertumbuhan di pedesaan baik faktor ekonomi, sosial, dan lainnya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan. Yang akan saya bahas kali ini adalah upaya pemerintah untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan desa yang sangat berpotensi. Sebagai mahasiswa Desain Produk Telkomm University mengajak pembaca sekalian untuk berpikir secara kreatif untuk mengembangkan kendaraan yang dapat memajukan desan di negara sendiri. Banyak contoh upaya yang telah pemerintah tempuh untuk mewujudkan impian tersebut seperti kendaraan roda tiga dengan bak terbuka, kendaraan roda empat dengan bak terbuka, kendaraan roda empat penumpang (Van), kendaraan angkutan penumpang besar (Micro Bus), traktor, dan lainnya.
Suzuki Carry kendaraan bekas operasional Bupati
Kndaraan Roda 3
Hino Dutro MicroBus
TRaktor
Namun, banyak kendaraan operasional desa yang akhirnya rusak dan dibiarkan begitu saja dikarenakan keterbatasan suku cadang atau pemakaian yang tidak apik. Selain alasan-alasan tersebut, kontur jalan pedesaan yang kasar membuat kendaraan jadi cepat rusak juga. Namun pemerintah tidak tinggal diam, pemerintah terus mendorong designer kendaraan untuk mendesain kendaraan untuk pedesaan yang kuat, mudah dirawat, dan murah. Salah satunya kendaraan buatan Indonesia yang tidak hanya dilirik di tanah air, bahkan negara-negara di luar Asia berani memesan ribuan unit untuk kendaraan operasional di negaranya... Alat Mekanis Multiguna Pedesaan namanya atau biasa dikenal dengan AAMDes.
Tak hanya memiliki tampang sangar, kendaraan ini tidak menggunakan mesin berbahan bakar minyak alias elektrik. Untuk varian model juga berangan, dari kendaraan bak terbuka dengan kabin terbuka, lalu kendaraan bak terbuka dengan kabin tertutup, kendaraan cement mixer, pengangkut air dan lain sebagainya. Kendaraan ini tidak hanya dibuat tanpa alasan yang jelas dan kemampuan berfikir kreatif yang kuat, kendaraan ini didesain benar-benar memenuhi kebutuhan dan kriteria yang disebutkan diatas tadi. Untuk menyatakan sebuah unti AAMDes layak dijual dan digunakan oleh penduduk desa, banyak uji coba, trial and error, dan perhitungan yang sangat matang dilakukan untuk menciptakan kendaraan ini.
Tidak hanya AAMDes, pemain yang sudah lama berkecimpung di dunia kendaraan mikro untuk pedesaan juga tidak mau kalah, Fin Komodo namanya.Kendaraan jenis UTV (Utility Transportation Vehicle) ini memiliki mesin 250cc berpendingin air, berpenggerak 4 roda, dan suspensi independen.
PT. Dirgantara Indonesia memutar balik otak, berusaha untuk berfikir kritis dan kreatif untuk meciptakan kendaraan segala medan ini. Memang, nama "Fin Komodo" tidak berpijar terlalu lama, namun banyak yang tidak menyadari bahwa kendaraan ini laris manis dibeli oleh pemerintah untuk kendaraan operasional dalam lingkungan kantor dikarenakan mobil ini tidak memiliki surat legal berjalan di aspal tanah air atau singkatnya tanpa Nomor Polisi. Tidak hanya pemerintah, kendaraan ini ludes dibeli oleh para penggemar kendaraan luar jalur atau biasa disebut "Off-Road". Kendaraan UTV ini berani bersaing dengan UTV buatan jepang dan amerika dengan fitur yang sama tetapi harganya jauh lebih murah, sebut saja Polaris dan Yamaha, dan berbagai merek lainnya.
Yamaha YXZ
Polaris RZR
Manusia diberikan akal pikiran untuk berfikir mana yang baik dan mana yang tidak, mana yang benar atau mana yang salah. Tuhan memberikan otak manusia segudang fitur yang dapat digunakan. Dari mulai berimajinasi, menuangkan ide lewat tangan dan kertas, melakukan persiapan untuk mendesain, memikiran segala peluang yang dapat terjadi dan meminimalisisrnya, menciptakan, menguji coba, dan akhirnya memasarkan produk yang layak untuk dipakai. Secara tidak langsung, saya mengajak pembaca sekalian untuk berfikir kreatif demi kemajuan bangsa sendiri, kemajuan perekonomian, dan manfaat baik lainnya. Sekian catatan saya kali ini, semoga menjadi manfaat untuk orang banyak, Wassalamualaikum Wr. Wb
